MOJOKERTO, Xtimenews.com – Di kawasan jalan raya Bypass Mojokerto Jawa Timur, tepatnya di Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto ada fenomena begitu banyaknya penjual es tebu yang berparas cantik yang bikin melongo.
Fenomena ini juga begitu sering diperbincangkan di medsos. Memang, sebagian orang menganggap jika itu salah satu strategi dagang. Memang, rata-rata orang yang lewat di sekitar Jalan Raya Mojokerto memang supir laki-laki, pasti mereka senang mampir jika dilayani mbak-mbak cantik.
Bukan cuma punya wajah cantik berambut pirang dan panjang, tapi netizen juga dibuat gagal fokus gara-gara bentuk tubuhnya yang aduhai. Terlebih, saat berdagang cewek-cewek itu mengenakan pakaian yang cukup seksi.
Fenomena seperti ini sudah terjadi sejak beberapa tahun yang lalu. Tempat itu dikenal dengan sebutan es tebu Mertex.
Sesiliya artalita wijaya (17) gadis asal Kecamatan Magersari Kota Mojokerto salah satu penjual es tebu di kawasan jalan raya Bypass Mojokerto mengaku karena sudah viral omset penjualan es tebunya yang nggak main-main, yaitu hampir Rp 500 ribu rupiah per hari.
“Kalau hari sabtu dan minggu itu rame hasilnya bisa sampai Rp 500 ribu. Kalau hari biasa biasanya sampai Rp 200 ribu,” kata Sesiliya kepada wartawan saat ditemui, Kamis (2/7/2020).
Sayangnya, gadis berambut merah itu di sini hanya bertindak sebagai karyawan alias ngikut orang, ia tetap harus setor penghasilan tiap harinya. Sesiliya, digaji sesuai dengan hasil penjualan.
“Rata-rata per hari Rp 40 ribu. Tergantung pendapatan kalau banyak ya lebih banyak lagi,” ujar Sesiliya.
Sesiliya mempunyai rambut pirang dan lurus serta dandanannya juga bikin menggoda para pengguna jalan, menurut Sesiliya, dia juga sering jadi korban kejailan pelanggan. Tidak sedikit pembeli es tebu yang ngajakin kenalan hingga minta nomor handphone bahkan mengajaknya jalan untuk sekedar makan dan hal itu terjadi nyaris tiap hari. Menurut Sesiliya, hal itu sudah biasa.
“Sering, ada yang minta WA, ada yang modusnya ajak jalan untuk sekedar makan, terus di kasih uang,” terangnya.
Kata Sesiliya, tak tember-tember para lelaki yang mengajaknya keluar itu menjanjikan uang sebesar Rp 500 ribu untuk diajak jalan sekedar makan.
“Brda-beda, ada yang mau kasih Rp 500 ribu. Tapi saya tidak pernah mau diajak keluar karena takut,” tuturnya.
Alasan Sesiliya berdandan cantik itu hanya untuk sekedar menarik pelanggan. Menurut dia saking banyaknya penjual es tebu yang berdandan cantik di jalan raya tersebut membuat dirinya harus bersaing untuk menarik pelanggan.
“Tidak dituntut cantik, tapi kan pembeli itu pilih-pilih, biasanya yang cantik,” ucapnya dengan senyumnya yang bikin ngak tahan pembeli.
Meskipun resiko bagi dia, namun tetap harus dijalani untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dan keluarga. “Kadang ya ada yang kasih uang, biasanya kalau minta nomor WA itu di kasih uang. Ada yang kasih Rp 50 ribu untuk sekedar minta nomor WA,” tandasnya.
Senada dengan SK gadis berusia 16 tahun asal Kecamatan Magersari Kota Mojokerto, ia mengaku sering diminta nomor WA oleh para pembeli meskipun baru 6 hari berkerja.
“Kadang ya saya kasih cuma kadang orangnya pergi saya blokir,” kata SK.
Harga es tebu yang dijual juga sama dengan para penjual lain. Satu gelas ukuran sedang dibanderol Rp 5 ribu rupiah, sedangkan untuk satu botol kecil dibanderol Rp 6 ribu rupiah.
” Kalau yang botol besar itu dijual Rp 15 ribu, kalau bukannya jam 9 pagi sampai jam 5 sore,” pungkasnya.
Reporter : Deni Lukmantara.