MOJOKERTO, Xtimenews.com – Polisi di Mojokerto mendirikan sebuah pendidikan belajar di tengah pandemi corona (Covid-19). Pendidikan belajar itu diberi nama Kampung sinau.
Kampung sinau ini didirikan di Dusun Sumowindu Desa Windurejo Kecamatan Kutorejo, Mojokerto.
Kampung sinau tersebut menempati ruangan sederhana di TPQ An-Nur Dusun Sumowindu. Fasilitasnya begitu sederhana yakni duduk lesehan dan bangku dari kayu.
Pendirian kampung sinau di Mojokerto ini adalah salah satu langkah untuk mengoptimalkan pendidikan anak, terutama anak di usia 5 sampai 13 tahun.
“Awalnya para orang tua mengeluhkan anak-anak mereka tidak terkontrol belajarnya, mereka lebih banyak bermain dari pada belajar. Kampung sinau ini juga kesepakatan bersama para orang tua, agar anak-anak belajarnya lebih maksimal,” kata Aiptu Eri Yanto selaku Babinkamtibmas Desa setempat kepada wartawan, Rabu (24/6).
Selain itu kampung sinau ini adalah untuk tambahan pembelajaran anak-anak sekolah terbatas tidak punya wifi. Pastinya kampung sinau ini tujuannya untuk mengoptimalkan belajar anak, agar waktu bermain lebih dimanfaatkan untuk kegiatan belajar.
“Kalau jam belajarnya dalam kurun waktu satu minggu itu 3 kali pertemuan yaitu hari Senin, Kamis dan Sabtu. Selain itu juga jam belajarnya digilir,” ujar Eri.
Ia menjelaskan, kegiatan belajar ini dimulai dari pukul 10.00 Wib hingga pukul 11.30 Wib. Pastinya jaga jarak, memakai masker, cuci tangan dan tidak bersentuhan secara langsung diberlakukan di Kampung sinau ini.
“Mereka tetap dalam pantauan para guru pengajar, termasuk saya sendiri,” tuturnya.
Sementara, Ita Puspitasari salah satu guru pengajar di Kampung sinau menjelaskan, kegiatan belajar ini sudah berjalan selama satu minggu. Ada sekitar 30 anak yang belajar di Kampung sinau yang mayoritas adalah anak warga Dusun Sumowindu.
“Mereka disini diajarkan membaca, Sains, matematika dan kita bacakan cerita seperti kisah nabi dan rosul. Usia mereka mulai dari balita, PAUD hingga Sekolah Dasar (SD),” tegasnya.
Selain itu, lanjut Ita, para siswa ini diwajibkan membawa sampah seperti botol bekas, kertas, plastik dan lain-lain, terutama sampah yang bisa dijual.
Sampah itu nantinya akan dijual dan hasilnya untuk dibelikan buku yang nantinya untuk belajar mereka sendiri.
“Pastinya buat beli buku cerita yang nantinya untuk mereka juga,” cetusnya.
Kapolres Mojokerto, AKBP Dony Alexander
secara mendadak meninjau langsung kegiatan di Kampung sinau yang merupakan bagian dari Kampung Tangguh.
Pihaknya begitu mengapresiasi masyarakat yang berkolaborasi dengan TNI/POLRI yaitu Bhabinkamtibmas dan Babinsa sehingga tercipta Kampung sinau ini.
“Kampung sinau ini memberikan pelajaran tambahan serta edukasi pada anak-anak sebagian mereka belajar di rumah dan keterbatasan Android dan akses Wifi, kami melihat secara langsung tanpa diketahui oleh anggota tersebut dan memang benar ada,” ungkapnya.
Dony menambahkan, Kampung sinau ini bermanfaat baik dapat memberikan tambahan pembelajaran khususnya bagi anak-anak usia sekolah. Setidaknya, ada 58 Kampung Tangguh, Industri Tangguh, Tempat Ibadah Tangguh dan Pondok Pesantren Tangguh yang tersebar di Kabupaten Mojokerto.
“Kami berharap kegiatan positif seperti ini dapat diterapkan di Kampung Tangguh Semeru di seluruh Kabupaten Mojokerto sehingga Bhabinkamtibmas dan Babinsa berperan aktif membantu masyarakat disemua sektor khususnya dibidang pendidikan,” tandasnya.(den/gan)