SIDOARJO, Xtimenews.com – Membludaknya hasil reaktif rapid test di jawa timur membuat Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) dan ITD Unair mengalami antrian sehingga membuat hasil swab warga Sidoarjo tertunda.
Hal tersebut membuat Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo Syaf Satriawarman mengusulkan untuk mendatangkan alat Polymerase Chain Reaction (Pcr) yaitu berupa cartridge agar bisa melakukan Swab test untuk RSUD Sidoarjo.
“Saya mengusulkan RSUD Sidoarjo untuk segera diberikan cartridge agar bisa melakukan swab,” kata Syaf di Pendopo Delta Wibawa, Kamis (14/5/2020).
Syaf mengatakan bahwa swab test hanya bisa dilakukan lewat ITD Unair, sebab BBTKL tutup sementara. karena terjadi antrian di laboratorium sehingga hasil swab lambat inilah penyebab meletusnya pasien confirm di Sidoarjo.
“Karena laporan hasil swab yang lambat jadi meletus sekarang. Ditambah lagi sementara BBTKL tutup sampai tanggal 17, jadi kirimnya harus lewat ITD Unair,” imbuhnya di hadapan media Xtimenews.com.
“Kalau dijanjikan BPPD Provinsi minggu ini, Lanjut Syaf, tapi saya ndak tahu karena itu langsung ke rumah sakit,” terangnya usai acara Pers Conference.
Menggunakan alat test PCR untuk TBC kemudian diganti cartridge itu sudah bisa menjadi alat swab tes. Dengan adanya swab tes di RSUD Sidoarjo akan lebih mempercepat hasil uji swab khususnya warga Sidoarjo
“Alat PCR untuk TBC jika catridgenya diganti itu sudah bisa melakukan swab. Harusnya kalau di RSUD Sidoarjo 2 hari saja sudah dapat hasil,” akhir Syaf.(vin/den/gan)
