MOJOKERTO, Xtimenews.com – Situs bata kuno yang ditemukan warga saat menambang pasir di Dusun Bendo Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo Kabupaten diduga sebuah talud yang mengelilingi benda suci berbentuk candi di Kumitir.
Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho, mengatakan, temuan baru berbentuk bata kuno di Kumitir menguatkan hipotesis terkait pendarmaan Mahesa Cempaka yang dikelilingi struktur talud berbentuk persegi empat berukuran 400 x 400 meter.
“Temuan baru ini semakin menguatkan dugaan kita terhadap situs Kumitir merupakan situs pendarmaan dari Mahesa Cempaka,” kata Wicaksono, kepada wartawan, Kamis (14/05/2020).
Selain temuan bata kuno yang ditemukan masyarakat pada Rabu (13/05) kemarin, kuat dugaan terkait keberadaan pendarmaan Mahesa Cempaka di situs Kumitir itu juga dibuktikan dengan penemuan dua buah pipih tangga yang ditemukan pada bulan April 2020 lalu.
“Dibagian tengah dari talud itu terdapat candi, yang sebelumnya tahun ini kita juga menemukan dua buah pipih tangga, dari temuan itu kita juga menduga bahwa candi itu menghadap ke arah barat. Dan dari temuan baru ini kelihatannya semakin menguatkan dugaan kita terhadap situs Kumitir yang merupakan situs pendarmaan dari Mahesa Cempaka,” bebernya.
Dalam kitab Wargasari, lanjut Wicaksono, disebutkan Pendarmaan Mahesa Cempaka itu berada di sisi timur dari kota raja Majapahit.
Menurut dia, jika temuan- temuan itu digabung, antara hasil ekskavasi tahun 2019 dengan temuan talud baru yang membentang sepanjang 15 meter serta dua pipih tangga yang ditemukan pada bulan April 2020 lalu, menguatkan hipotesis terkait adanya komplek sebuah candi yang menghadap ke barat.
“Selain itu juga dikuatkan dengan adanya batu-bata kotak yang merupakan komponen candi. Kita menduga candi ini menghadap ke barat, tentunya nanti kita telusuri dulu dinding terluar pada saat ekskavasi nanti. Harapannya nanti disisi barat kita menemukan struktur yang sebagai pintu gerbang dari situs Kumitir,” tandasnya.(den/gan)