SIDOARJO, Xtimenews.com – Guna mengantisipasi membludaknya pasien Covid-19 di wilayah Kabupaten Sidoarjo membuat Pemerintah kwalahan menyiapkan tempat untuk isolasi pasien baik positif maupun PDP.
Pemkab Sidoarjo berencana menggunakan Puskesmas Desa Sidodadi untuk dijadikan tempat isolasi dan perawatan untuk pasien Covid-19. Namun rencana ini ditolak oleh warga Desa Sidodadi.
Puluhan warga Desa Sidodadi berorasi di depan halaman Puskesmas sambil membawa spanduk yang bertuliskan penolakan jika puskesmas Sidodadi dijadikan tempat isolasi pasien Covid-19.
Orasi warga disambut oleh Plt Bupati Sidoarjo Cak Nur Ahmad Syaifuddin yang datang bersama Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji dan Komandan Kodim 0816 Sidoarjo Letkol Inf Iswan Nusi dengan cara melakukan mediasi di dalam ruangan Puskesmas yang baru jadi tersebut.
Dalam kesempatan ini Cak Nur menyampaikan bahwa penempatan pasien Covid-19 di Puskesmas Sidodadi masih rencana jika Pemerintah sudah tidak ada solusi untuk ruang isolasi.
“Ini baru pemikiran jika Pemerintah sudah tidak ada solusi untuk memperluas ruang isolasi pasien Covid-19, setiap kebijakan pemerintah akan kita pertimbangkan terutama lingkungan sekitar,” jelas Plt Bupati Sidoarjo Cak Nur Ahmad Syaifuddin kepada warga Selasa (31/3/2020).
Sementara itu, Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji menjelaskan kepada seluruh warga bahwa penularan virus corona melalui berdekatan atau bersentuhan bukan melalui udara seperti asumsi masyarakat. Seperti halnya aksi demo yang dilakukan warga, bisa menjadi pemicu penularan Covid-19.
“Kita menangani pasien Covid-19 sesuai SOP yang sudah diterapkan jadi warga tidak perlu khawatir berlebihan, harapan saya adalah kesadaran warga,” tegas Kapolres kepada warga di ruang mediasi.
Sempat terjadi perdebatan antara warga dengan Forkopimda, namun hal tersebut bisa diatasi dengan penjelasan dan ketegasan dari Forkopimda Kabupaten Sidoarjo yang berusaha untuk menyerap aspirasi masyarakat sebagai bahan pertimbangan. (vin/den/gan)