SIDOARJO, Xtimenews.com – Sebuah bangunan Gapura di pintu masuk Desa Kedungkembar Kecamatan Prambon Kabupaten Sidoarjo ambruk. Gapura model Majapahitan yang dibangun pada tahun 2019 itu belum diketahui pasti penyebabnya.
Pantauan di lokasi, Gapura itu roboh hingga tidak menyisakan sedikitpun. Sebelumnya Gapura itu setinggi 10 meter dan lebar sekitar 5 meter.
Salah satu warga sekitar Tiar Oktaviar (23) mengatakan, dirinya saat pulang dari kerja di salah satu klinik yang berada di Krian, Kabupaten Sidoarjo.
“Saat lewat gapura sudah roboh sekitar pukul 21.30 Wib saat hujan gerimis,” kata Tiar.
Sementara informasi yang dihimpun xtimenews.com gapura gaya Majapahitan itu dibangun pada bulan Oktober 2019 tahun lalu.
“Ambruknya kemarin mas. Itu dibangun sekitar bulan 10 tahun 2019 lalu,” Ujar salah satu warga di depan Kantor Balai Desa Kedungkembar kepada wartawan.
Ia juga menjelaskan, robohnya gapura itu diduga tanahnya ambles karena diguyur hujan yang cukup lama sehingga gapura itu ambruk.
“Tanahnya waktu dibangun dalam kondisi kering, kemarinkan hujannya lebat,” tandasnya.
Dari pantauan media dilapangan belum diketahui persis bahwa proyek pekerjaan gapura tersebut dikerjakan oleh CV apa. Termasuk mengenai besaran anggaran yang digunakakannya bersumber dari mana belum juga diketahui, mengingat papan informasi pekerjaan dilapangan sudah tidak ada, dan prasasti tentang informasi proyek juga belum diketahui adanya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pihak yang bisa dikonfirmasi terkait pertanggung jawaban adanya pekerjaan yang hancur tersebut. Mengingat dari kepala desa setempat sendiri ketika hendak di konfirmasi ke kantor desa tidak ada ditempat.
“Pak kadesnya PJ sekarang sedang di kantor Kecamatan. Kalau Sekdesnya cuti hamil,” terang salah satu pegawai kantor desa kepada wartawan.(vin/den/gan)
