MOJOKERTO, Xtimenews.com – Ardyo William Oktaviano (12) bocah asal Dusun Ketemas, Desa Ketemasdungus, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, ditemukan tewas dibawah Jembatan Gumul Desa Mojorejo, Kecamatan Kemlagi, Kamis (30/02/2020).
Ardyo atau yang biasa disapa dengan Dio, tewas diduga dibunuh oleh orang tak dikenal. Anak pasangan dari Siti Asiyah (35) dan Iwan (35) itu tinggal bersama neneknya, Miskah (55) di Dusun Ketemas.
Dio tinggal bersama neneknya sejak berusia 2 tahun setelah orang tua Dio bercerai. Saat ini ibu Dio berkerja di Batam dan menikah lagi dengan orang asal Kabupaten Blitar, Jawa Timur dan sudah di mempunyai dua anak.
Dari masa kecil Dio baru bertemu kembali dengan ibunya sekitar satu bulan lalu saat ibunya dan keluarga Ayah tirinya warga blitar Jawa Timur, sedang berkunjung ke rumah nenek Dio yang ada di Desa Ketemas, Kecamatan Puri.
Dio bertemu ibunya lagi saat keluarga dari Mojokerto berkunjung ke Blitar (Rumah keluarga Ayah tiri Dio -Red) pada Tanggal (16/01/2020).
“Sejak usia 2 tahun ditinggal ibunya kerja di Batam sudah tinggal sama saya,” kata Nenek Dio, Miskah kepada wartawan dirumahnya, Jumat (31/01/2020).
Menurut Miskah, sebelum peristiwa yang menimpa cucunya tidak ada masalah apapun antara korban dan keluarga. Bahkan Dio selalu berpamitan saat akan main kemanapun.
“Tiap hari pulang, meski malam juga pulang,” ujarnya.
Dio dikabarkan menghilang sejak Rabu (29/01) malam dan ditemukan tewas di bawah jembatan Gumul Desa Mojorejo, Kecamatan Kemlagi, Kamis (30/02).
“Waktu itu bermain keh-keh’an (glangsing) depan rumah sebelah, tiba-tiba datang orang pakai sepeda motor Jupiter itu kata temannya,” jelas Miskah.
Mayat Dio ditemukan pengguna jalan Kamis (30/01) pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Korban tengkurap di dasar sungai yang sedang dangkal. Separuh kepala korban menancap di lumpur.
Tubuh korban ditemukan sekitar 5 meter di bawah jembatan perbatasan Desa/Kecamatan Kemlagi dengan Desa Cendoro, Kecamatan Dawarblandong. Lokasi jembatan ini di jalan tengah hutan yang menuju ke arah Lamongan. Namun masuk wilayah Desa Kemlagi.
Saat ditemukan, korban dalam kondisi kaku. Dia masih memakai baju koko warna gelap dan celana pendek motif polkadot warna abu-abu gelap.(den/gan)