MOJOKERTO, Xtimenews.com – Polres Mojokerto gelar Apel Pergeseran Pasukan Bantuan Kendali Operasi (BKO) Polda Jatim ke Polsek Jajaran Polres Mojokerto, untuk pengamanan pungut suara Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak Tahun 2019 di Kabupaten Mojokerto, Selasa (22/10/2019), di Lapangan Desa Pacing, Kecamatan Bangsal, Mojokerto.
Apel pergeseran pasukan tersebut dipimpin oleh Wakil Bupati Mojokerto, H Pungkasiadi, dihadiri oleh Forpimda dan diikuti oleh anggota yang akan diterjunkan dalam pengamanan pilkades serentak di Kabupaten Mojokerto yang akan digelar Rabu (23/10/2019) esok.
Wakil bupati Mojokerto, H Pungkasiadi, didampingi Kapolres Mojokerto, AKBP Setyo Koes Heriyatno saat diwawancarai wartawan mengatakan, diselenggarakan apel itu dengan tujuan untuk mengecek kesiapan personel, sarana, dan prasarana sebelum diterjunkan untuk melaksanakan pengamanan.
“Insyaallah dengan TNI-Polri yang sudah bekerja luar biasa ini akan menjadikan aman dan lancar,” kata Wakil Bupati Mojokerto H Pungkasiadi, Kepada wartawan, Selasa (22/10/2019).
Menurut Pungkasiadi, Pilkades tahun 2019 memiliki kompleksitas kerawanan dan karakteristik yang khas, sehingga perlu diadakan pemetaan karena dilaksanakan secara serentak sebanyak 192 desa.
“Tadi ada bahasa sangat rawan dan rawan, itu karena kita ingin tidak ada masalah, jadi sekecil apapun kita akan petakan. Itu kita buat pemetaan agar kita siap siaga untuk mengamankan Pilkades 2019,” ungkap wakil bupati Mojokerto, H Pungkasiadi.
Sementara Kapolres Mojokerto AKBP Setyo Koes Heriyatno mengatakan, Polres Mojokerto akan menerjunkan 2500 personel gabungan TNI-POLRI. Dari Polri sendiri terdiri dari personel Polres Mojokerto dan personel BKO Polres jajaran Polda Jatim.
“Sekitar 2500 pasukan gabungan TNI-Polri. Untuk personil BKO dari 14 polres jajaran Polda Jatim mulai dari Polres Sidoarjo sampai Polres Ponorogo,” tegas Setyo.
Pemetaan dilakukan untuk membandingkan jumlah personel pengamanan Pilkades 2019 di Mojokerto. Selain itu agar personil pengamanan tidak underestimate (meremehkan).
“Kata-kata itu tujuannya agar personil tidak underestimate. Kalau kita katakan aman yang kita takutkan mereka akan lengah,” pungkasnya.(den/gan)