BOJONEGORO, Xtimenews.com – Bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Bojonegoro, Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Inf Bambang Hariyanto memberangkatkan ratusan pesilat dari 20 perguruan pencak silat yang tergabung dalam Bojonegoro Kampung Pesilat (BKP) di acara Kirab Seni Budaya dari halaman Mapolres Jalan MH Thamrin Bojonegoro, Jawa Timur, menuju titik finish Alun-alun, Sabtu (31/8/2019).
Sebelum diberangkatkan, ratusan pesilat tersebut, mengikuti apel dan penyerahan Bendera BKP dari Forkopimda Bojonegoro kepada Ketua BKP dalam rangka meningkatkan peran aktif Bojonegoro Kampung Pesilat untuk Harkamtibmas.
Selaku pimpinan apel, Ketua DPRD Bojonegoro Imam Sholikin dalam sambutannya mengatakan bahwa penegakan hukum merupakan aspek utama dalam mencapai kehidupan masyarakat yang aman, rukun, adil dan sejahtera. Menurutnya, BKP adalah wadah dari seluruh perguruan silat yang ada di Kabupaten Bojonegoro. Dengan harapan mampu menjadi kepanjangan tangan Polri untuk menularkan kesadaran, akan kewajiban sebagai warga negara untuk tunduk patuh dan taat serta loyal kepada hukum yang berlaku ditengah masyarakat kepada seluruh pendekar di Kabupaten Bojonegoro.
“Kisah bentrok dua perguruan pencak silat di Wonogiri, bentrok kelompok perguruan silat di Kupang, NTT dan di tempat-tempat lain merupakan cerminan dari kurangnya pemahaman kewajiban kesadaran, ketaatan dan loyalitas terhadap hukum,” ujarnya.
Hal inilah, sehingga Polres Bojonegoro bersama dengan BKP memiliki inisiatif guna membangun dan meningkatkan pemahaman kewajiban, kesadaran, patuh, taat serta loyal terhadap hukum dengan menggelar kirab seni budaya serta apel penyerahan bendera BKP.
“Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat mengedukasi para pendekar, bahwa momentum kirab seni budaya BKP bukan sebagai prosesi seremonial dan kultural saja. Dan yang paling penting harus dimaknai dari kirab seni budaya Bojonegoro Kampung Pesilat adalah ada kewajiban dan munculnya kesadaran untuk tunduk, patuh dan taat terhadap hukum yang berlaku,” tutur Imam Sholikin.
Selain itu, kegiatan ini juga memiliki makna berupa ajakan seruan kepada seluruh pendekar dan masyarakat untuk tidak boleh mengingkari bahwa keberadaan Polri sebagai wakil kehadiran negara dalam penegakan hukum untuk menjaga stabilitas wilayah tersebut adalah pengejawantahan dari hukum itu sendiri. Sehingga dalam pelaksanaan tugasnya, para pendekar dan masyarakat wajib membantu tugas kepolisian tersebut.
“BKP sebagai corong untuk mensosialisasikan makna dari kirab ini, perlu adanya kesadaran para pendekar untuk tunduk, patuh, taat, serta loyal kepada hukum. Sehingga janji dan ikrar yang diucapkan para pendekar akan dikembangkan dan diamalkan baik kepada diri sendiri maupun sesama pendekar dalam kehidupan ditengah masyarakat,” pungkasnya.(den/gan)