MOJOKERTO, Xtimenews.com – Maraknya aplikasi Ojek online seperti Grab dan Gojek sudah menyebar di seluruh wilayah Indonesia hingga ke pelosok-pelosok desa. Kali ini di Mojokerto ada aplikasi yang namanya Max On Jek, aplikasi ini juga tak kalah dengan aplikasi Grab dan Gojek.
Max On Jek tidak jauh berbeda dengan aplikasi ojek online pada umumnya, dengan menggunakan smartphone untuk menggunakan layanan ojek tersebut. Max On Jek sendiri didirikan pada April 2019 di Bandung, Jawa Barat.
Abdul Karim, pendiri Max On Jek, mengatakan, aplikasi Max On Jek didirikan oleh komunitas Nmax Series di Indonesia. Menurut Abdul Karim, kehadiran Max On Jek dapat menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat Mojokerto.
“Max On Jek adalah aplikasi karya anak bangsa yang berbasis Android untuk membantu kebutuhan masyarakat Indonesia. Khususnya, masyarakat Mojokerto,” kata Abdul Karim, Senin (12/08/2019).
Abdul Karim menjelaskan, Max On Jek sendiri menyediakan tiga fitur di dalamnya. Max On-Ride, Max On-Send, dan Max On- Food.
“Max On-Ride adalah fitur untuk melayani transportasi yang aman dan murah. Kemudian, Max On-Food untuk mengantarkan pesanan makanan, dan Max On-Send menyediakan layanan antar berkas maupun dokumen dengan cepat dan aman,” jelas Abdul Karim.
Saat ini, lanjut Abdul Karim, Pangsa pasar Max On Jek telah hadir di 5 kota besar di Jawa Timur. Seperti di Surabaya, Gresik, Mojokerto, Malang dan Sidoarjo.
Karena aplikasi tersebut baru berdiri dan belum berumur satu tahun, Abdul Karim mengaku, mengalami sedikit kesulitan ketika bersaing dengan aplikasi aplikasi ojek online yang sudah terkenal di kalangan masyarakat Indonesia.
“Sebenarnya kalau dilihat dengan aplikasi ojek online yang ada saat ini, kami agak kesulitan. Namun, Alhamdulillah kami bisa menampung masyarakat yang mengalami putus mitra dari aplikasi ojek lainnya untuk bekerja kembali menjadi driver kami,” Ungkap Abdul Karim.
Masih kata Abdul Karim, Jumlah mitra driver di Max On Jek terdiri dari 60 driver dengan komposisi 15 driver Nmax dan 45 driver semua jenis sepeda motor.
Untuk pembagian keuntungan, lanjut Abdul Karim, pihaknya memberikan keuntungan yang lebih besar bagi mitranya.
“Kalau dari harga. Konsumen sampai saat ini belum ada yang mengeluh. Untuk driver, kami bagi hasil 80 dan 20 untuk aplikator,” kata Abdul Karim.
Agar aplikasi Max On Jek lebih dikenal oleh masyarakat Mojokerto, kata Abdul Karim, pihaknya akan melakukan sosialisasi di berbagai sekolah dan juga di media sosial.
“Kami melakukan sosialisasi di media sosial dan berbagai sekolah di Mojokerto tentang transportasi online,” kata Abdul Karim.
Selain memberikan harga yang menguntungkan bagi konsumen, Max On Jek memberikan keuntungan lebih bagi mitra penjual makanan di fitur Max On Food.
“Ada 35 penjual makanan, mulai pedagang kaki lima dan UMKM yang telah menjadi mitra kami. Kami tidak memberikan ppn untuk bagi hasil terhadap mitra Max On Food dan tidak menambahkan 20 persen dari harga makanan,” kata Abdul Karim.
Bagi masyarakat yang ingin mengetahui Max On Jek, tinggal mendownload aplikasinya di Google Play Store.
Dan untuk masyarakat yang tertarik menjadi mitra Max On Jek, cukup datang di kantornya yang beralamat di jalan Gatul gang VI Nomor 8, kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.
Salah satu pengguna Aplikasi Max On Jek, Syifa Wulandari (25) menuturkan, aplikasi Max On Jek perlu dikembangkan fitur fitur yang ada di dalam aplikasi tersebut.
“Ditingkatkan lagi biar yang lain bisa merasakan manfaat aplikasi ini,” tandasnya.(den/gan)