Sabtu, November 23, 2024
BerandaIndexPeristiwaMasyarakat Tanungbalai Menolak Kerusuhan Jelang Sidang Putusan Hasil Sengketa Pemilu di MK

Masyarakat Tanungbalai Menolak Kerusuhan Jelang Sidang Putusan Hasil Sengketa Pemilu di MK

TANJUNGBALAI, Xtimenews.com – Menjelang sidang perkara perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK) yang akan digelar pada 14 Juni 2019 dan Putusannya pada 28 Juni 2018 mendatang, semua pihak harus mengedepankan kepentingan bangsa dan negara.

Hal itu dikatakan oleh tokoh agama, tokoh masyarakat, penyelenggara pemilu dan hal ini bertujuan untuk mendukung terciptanya situasi yang kondusif di Wilayah Kota Tanjung Balai dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama ( FKUB ) Tanjungbalai, H.Haidir Siregar dan pengurus BKM Masjid Raya Tanjung Balai Tengku Alexander yang mewakili jemaah dan tokoh agama tokoh masyarakat Tanjungbalai, ” menyatakan sikap menolak adanya aksi kekerasan dan kerusuhan seperti yang terjadi pada 22 Mei 2019 lalu dan mengajak umat beragama untuk menjaga perdamaian serta kerukunan demi indonesia”.

Kami juga menghimbau untuk menghindari segala bentuk aksi kerusuhan dalam menghadapi proses keputusan sidang di MK dan mari hormati proses konstitusi dengan rasa ikhlas,” Ucap Pengurus FKUB Tanjungbalai dan diamini oleh pengurus dan tokoh agama lainnya di Mesjid Raya Sultan Ahmad Syah Kota Tanjungbalai, Rabu (12/6/2019).

Sementara itu Ustad Buya Gustami Hasibuan selaku Ketua Pesantren Al Jamiyatul Wasliyah Kota tanjungbalai, menghimbau dan mengajak kepada seluruh warga dan masyarakat indonesia khususnya Kota Tanjungbalai untuk bersama – sama menjaga perdamaian dan kesatuan bangsa karena perdamaian itu adalah Rahmatan lil Alamin.

“Perdamaian itu adalah kasih sayang Allah SWT kepada sesama manusia, oleh karena itu dalam rangka menyikapi gejolak- gejolak yang terjadi di Indonesia pasca Pemilihan Calon Presiden dan wakil presiden 2019 serta gejolak – gejolak yang terjadi saat ini di Indonesia , Ustad Buya Gustami meminta kepada masyarakar untuk meluruskan ego masing masing dan menghargai perbedaan pendapat itu menjadi Rahmatan Lil Alamin,” ucapnya.

Perbedaan pendapat menjadi sesuatu yang indah oleh karena itu, saling berdamai saling menciptakan situasi yang kondusif.

Kami mengajak seluruh masyarakat khusunya di Kota Tanjungbalai marilah kita sama sama menciptakan perdamaian, oleh karena itu kami berkomitmen untuk menjaga perdamaian mudah mudahan senantiasa kita diberkahi oleh Allah SWT dan beliau akan berada di garda terdepan untuk menjaga keutuhan NKRI , dengan semboyan NKRI Harga Mati,” Tegas Ustad Buya Gustami dan diamini oleh Jemaah Al-washliyah.

Hal senada juga di utarakan oleh Aparatur Sipil Negara ( ASN) yang ada di kota Tanjungbalai dan salah satunya adalah Dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Kami cinta perdamaian dan kerukunan antar umat beragama serta menolak kerusuhan. kami cinta persatuan, kami cinta indonesia, damailah negeriku indonesia, Ucap Pati selaku Plt Kasat Polisi Pamong Praja Kota Tanjungbalai.

Kasat Pol PP dan anggotanya berkomitmen untuk selalu mendapatkan perdamaian serta menolak dan mengutuk keras terhadap terjadinya kerusuhan seperti yang terjadi pada 22 Mei 2019 lalu sebagai bentuk kekerasan dan oleh sebab itu kami meminta dan menghimbau serta mengajak kepada seluruh masyarakat untuk menjaga dan memelihara perdamaian di antara kita demi terwujudnya persatuan dan kesatuan NKRI yang kita cintai ini.

Oleh sebab itu dengan ini, kami menyatakan sikap menolak adanya aksi kekerasan dan permusuhan dan mengajak untuk menjaga kedamaian serta kerukunan demi Negara Indonesia dan NKRI adalah harga mati, tegas Kasat Pol PP Kota Tanjungbalai ini.(ham/gan)

Penulis-Ilhamsyah.

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments