MOJOKERTO, Xtimenews.com – Kondisi banjir di Kecamatan Dawarblandong, Mojokerto semakin parah. Banjir yang merendam tiga desa, Talunblandong, Pulorejo dan Banyulegi kian meluas, lantaran pada Rabu (1/5) malam hujan turun sangat deras.
Jika pada Selasa (30/4) kemarin, hanya ada tiga dusun yang terdampak, maka pada hari ini, jumlah dusun yang terdampak bertambah, yaitu DusunTalunbrak, Desa Talunblandong, Dusun Klanteng, Desa Pulorejo, Dusun, Balong, dan Ngarus, Desa Banyulegi.
Bukan hanya merendam pemukiman warga, sehingga otomatis membuat aktifitas warga lumpuh, namun banjir juga menyasar persawahan. Termasuk gudang penggilingan padi, yang mengakibatkan pemilik menderita kerugian puluhan juta rupiah.
Kepala Dusun Balong, Jari menyebut, banjir yang terjadi kali ini adalah yang paling parah selama beberapa musim terakhir, sejak 2010 lalu. Hal ini lantaran ketinggian air yang tak biasa dan luasan wilayah yang terdampak.
“Ketinggian air sudah mencapai leher orang dewasa. Artinya, banjir kali ini cukup parah. Jumlah rumah yang terdampak juga bertambah, menjadi 25 rumah,” ujarnya.
Menurut Jari, banjir kian parah lantaran hujan yang terjadi Rabu (1/5) malam. Hujan deras mengguyur wilayah Banyulegi selama 4 jam.
“Wilayah Lamongan sepertinya tidak hujan. Tapi semalam di sini hujan sangat deras. sehingga sungai lamong tidak bisa menampung debit air. Tetap saja meluap,” imbuhnya.
Sementara itu Yani, warga Dusun Ngarus juga mengeluhkan banjir. Hal ini lantaran rumahnya baru kali ini terdampak banjir. “Belum pernah terendam selama saya di sini. Ini paling parah. Ada tujuh rumah yang terdampak,” jelasnya.
Sebelumnya, Wakil Bupati Pungkasiadi pada Selasa (30/4) kemarin melakukan kunjungan untuk memantau lokasi. Dapur umum juga sudah dibuat pihak Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto, guna memberikan bantuan makanan kepada warga yang terdampak. Bahkan tim tagana, BPBD, dan relawan harus menerjang banjir guna mengirim makanan pada warga yang memilih bertahan di rumahnya, dengan menggunakan perahu karet. (joe/gan)