MOJOKERTO, Xtimenews.com – Menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Baru Sama 1941, Pura Sasana Bhina Yoga di Dusun Sumberejo RT 02 RW 02, Desa Sumbertanggul, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto menyiapkan dua ogoh-ogoh untuk persembahyangan tawur agung.
Pembuatan dua ogoh-ogoh ini memakan waktu selama dua pekan. Ogoh-ogoh yang dibuat adalah Hanoman dan Rahwana dengan tinggi sekitar 1,5 meter.
Pengempon Pura Sasana Bhina Yoga, I Kadek Warnata mengatakan, untuk pekerjaan pembuatan dua ogoh-ogoh memakan waktu selama dua pekan.
“Dua minggu sudah berjalan, setiap sore kita kerjakan bersama karang taruna pura, muda-mudi mulai dari awal kita siapkan bahan-bahan seperti besi, alat las, bambu, ram besi dirangkit untuk membentuk tubuh ogoh-ogoh,” katanya, Selasa (05/03/2019).
Tidak ada kesulitan untuk membuat dua ogoh-ogoh karena kerja sama umat Hindu Dharma yang ada di Pura Sasana Bhina Yoga.
“Karena sudah ada bidangnya yang cekatan dan sudah biasa membuat ogoh-ogoh,” tukas Kadek.
Pemangku Pura Sasana Bina Yoga, Katiran Yudyanto, S.Pd menambahkan ogoh-ogoh disiapkan untuk persiapan Banten Caru. Banten Caru ini adalah untuk menetralisir alam semesta Jadi diberikan kepada artinya pada buta kalo (raksasa rahwana).
“Jadi dalam upacara tawur kesanga itu adalah upacara pensucian alam semesta yang tujuannya di dalam kita nanti melaksanakan Catur Brata penyepian ini bisa bersih, suci, lahir dan batin. Pensucian ini adalah pensucian bhuana Alit dan pensucian Bhuana Agung bhuana alit adalah diri manusia,” jelasnya.
Ogoh-ogoh ini dibuat untuk menetralisir semesta alam dari buta kalo di sekitar waktu Catur Brata penyepian.
“Untuk menetralisir supaya buta kalo yang ada di sekitar kita ini menjauh tidak mengganggu dalam pelaksanaan kita menjalani cattur Brata penyepian,” tandas Katiran.
Untuk diketahui, untuk Catur Kesanga akan ada empat ogoh-ogoh yang dibuat. Dua dari Pura Sasana Bhina Yoga, satu dari Pura Manunggal Jati, Pungging dan satu dari Pura Ranu Ploso, Gondang yang akan dibawa di Stadion Gelora Gajah Mada besok pagi.(den/ron/gan)