MOJOKERTO, Xtimenews.com – Penyelenggaraan Pekan Raya di awal tahun 2019 yang digelar pada tanggal 8 sampai 17 februari 2019 di Stadion Gajah Mada, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, menuai protes dari beberapa kalangan, salah satunya Askab PSSI Kabupaten Mojokerto. Pasalnya lokasi yang dipilih untuk penyelenggaraan pameran adalah Stadion Utama Kabupaten Mojokerto.
Pantauan di lapangan pasca pembukaan pada tanggal 8/2 yang di suguhi hiburan Orkes Dangdut, kodisi lapangan rusak di sisi sebelah selatan, tepatnya berada di barat gawang sebelah selatan. Kondisi yang becek membuat lapangan bola semakin parah, bahkan rumput-rumput yang sebelumnya dirawat untuk latihan sepak bola dan menjamu tamu dari Club PSMP terlihat rusak bekas di injak-injak kaki pengunjung, dan juga terlihat bekas mobil yang melintas.
Suwondo, selaku bidang kompetisi sepak bola di anggota Askap PSSI Kabupaten Mojokerto mengaku keberatan dengan dipilihnya Stadion Gelora Gajah Mada Mojosari sebagai lokasi acara yang menjadi agenda tahunan di Kabupaten Mojokerto.
“Panitianya siapa saya sendiri selaku bidang kompetisi sepakbola di anggota PSSI Kabupaten, belum tahu panitia kegiatan ini siapa-siapa dari a sampai z, karena saya dan ketua Askap PSSI Kabupaten Mojokerto sendiri pun juga tidak dikasih tahu atau diajak musyawarah, kalau ketua dikasih tahu pasti bilang ke saya,” tuturnya.
Suwondo juga mengatakan bahwa pihaknya pada minggu besok tanggal 10/2, mau di adakan rapat untuk menggelar pembinaan sepakbola usia dini yang di gelar pada bulan maret nanti.
“Meskipun rusak kita tetap menjalankan latihan pembinaan sepak bola usia dini, tapi kita pakek yang layak saja takutnya yang becek ada lubang kasian takutnya cidera soalnya masih usia dini,” katanya.
Suwondo mengharapkan agar segera ditindak lanjuti sebelum kerusakan semakin parah, bahkan pihaknya berharap kegiatan ini dihentikan. Dirinya mengaku khawatir pasca kegiatan pameran, lapangan sepakbola yang biasa digunakan masyarakat untuk berolahraga dan untuk pembinaan sepakbola usia dini akan rusak. Apalagi saat ini memasuki musim penghujan dan besar kemungkinan lapangan akan dipenuhi lumpur, rumput hilang dan sampah berserakan pasca kegiatan.
“Padahal ini tadi ada kegiatan Diklat PSMP Junior, padahal ini yang utama, Regenerasinya putra Majapahit, bahkan anak-anak tadi juga mengeluhkan kondisi lapangan saat ini,” ucapnya.
Suwondo selaku bidang kompetisi sepak bola di Askap PSSI Kab. Mojokerto merasa sangat kecewa dengan kegiatan ini, pihaknya juga meminta agar Kadispora Kab. Mojokerto, jika ada ijin kegiatan seperti ini agar di musyawarah kan dan di klarifikasi dengan sangat jelas.
“Setelah ini saya akan menanyakan ke pihak Desa setempat terkait legalitas ijin kegiatan ini bahkan saya akan ke kecamatan jiga, jika tidak ada saya harap kegiatan ini dihentikan,” pungkasnya.(den/ron/gan).