PALU, Xtimenews.com – Curah hujan yang cukup tinggi yang mengguyur wilayah Donggala dan Kota Palu dalam sepekan ini, membuat beberapa sungai meluap dan mendatangkan banjir. Banyak rumah warga dan fasilitas umum yang tergenang dan terendam banjir sehingga mengalami kerusakan.
Tumpukan rongsokan material yakni lumpur campur bebatuan yang terbawah arus sungai menerobos masuk ke rumah warga. Guna menyelamatkan diri dari amukan banjir, banyak warga yang terpaksa mengungsi ketempat yang lebih aman.
Di Donggala, aktifitas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) “Kabelota” Donggala sempat terganggu karena kena dampak banjir. Tembok pembatas rumah sakit di bagian belakang, ambrol diterjang banjir yang meluap dari sungai akibat tingginya curah hujan. Akibatnya, air campur lumpur, pasir dan bebatuan mengenangi beberapa ruangan perawatan dan peralatan. Banyak peralatan kesehatan diperkirakan akan rusak dan tak dapat diguakan lagi. Beberapa pasien rawat nginap terpaksa dipindahkan ketempat yang lebih aman. Tembok pembatas rubuh diterjang banjir sehingga air sungai yang meluap campur lumpur menerobos masuk ke rumah sakit.
Curah hujan yang cukup tinggi yang mengguyur wilayah Donggala dalam sepekan ini juga merusak ruas jalan poros Donggala-Palu, di Dusun III Desa Loli Dondo Kecamatan Banawa Donggala. Longsor yang menutupi ruas jalan akibat curah hujan yang tinggi pada tiga titik membuat terjadi kemacetan. Kendaraan roda 4 maupun roda 2 terpaksa harus antre sepanjang sekitar 5 kilomter.
Untuk mengatasi kemacetan dan membuka akses jalan yang tertutup longsor, pemerintah setempat mendatangkan beberapa unit alat berat guna membersihkan ruas jalan dari timbunan material longsoran.
Titik longsoran pertama terjadi di Desa Loli Dondo, depan CV. Bakal Maju . Titik longsoran kedua terjadi di depan CV. Murni dan titik longsoran ketiga terjadi di depan PT Wika, yang kesemuanya merupakan perusahaan galian C batu krikil.
Sepanjang ruas jalan poros Donggala-Palu selama ini banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang galian C yang mengeksploitasi batu, pasir dan kerikil ke Kalimantan Timur. Kondisi lingkungan di kawasan galian C ini gersang sehingga mudah banjir jika musim hujan tiba.
Di Kelurahan Baiya Kecamatan Palu Utara juga terjadi banjir. Puluhan rumah warga di RT 10 dan RT 11, terendan air setinggi antara 30-100 cm, akibat curah hujan turun yang cukup tinggi dalam pekan ini. Curah hujan yang turun deras sekitar pukul 19.00 wita tersebut, membuat air sungai Mangu meluap.
Dan akhirnya, pada sekitar pukul 04.30 wita, air sungai bercampur lumpur mulai masuk ke kawasan pemukiman sehingga merendam beberapa rumah. Menurut warga, kawasan pemukinan penduduk RT 10 dan RT 11 Kelurahan Baiya ini sudah sering menjadi langganan banjir karena tak ada drainage yang dapat membendung terjangan air sungai yang meluap saat musim hujan tiba.(bas/den/gan)